PALU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, melalui Dinas Pangan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pengendalian inflasi Sulteng.
Kegiatan tersebut dilasanakan, di Salah satu hotel di Kota Palu, Rabu 18 Oktober 2023. Dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng, H. Mamun Amir.
Dikesempatan itu, Wagub menyampaikan apresiasi atas langkah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)di wilayah Sulteng yang telah proaktif merespons bila ada kenaikan inflasi di Sulteng, melalui berbagai kegiatan seperti pelaksanaan pasar murah, operasi pasar, peningkatan produksi pangan, kerja sama antar daerah, realisasi dana BTT dan upaya-upaya lainnya, sesuai dengan enam langkah konkret pengendalian inflasi, sebagaimana arahan Kemendagri dan upaya-upaya tersebut sudah memberikan hasil yang cukup baik.
Wagub menjelaskan, Inflasi Tahunan Sulawesi Tengah pada Triwulan III 2023 tercatat sebesar 0,18 persen, sedangkan Inflasi tahun ke tahun sebesar 2,83 persen. Data ini memberikan gambaran yang jelas tentang stabilitas harga dan daya beli masyarakat di wilayah tersebut dan memberikan wawasan penting tentang tren harga di berbagai kota di Indonesia, yang dapat membantu pemangku kebijakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang efektif sehingga pengendalian inflasi perlu dilakukan tidak hanya di level Provinsi, namun juga perlu dilaksanakan secara intensif dan meluas di seluruh Kabupaten dan Kota di Sulteng.
Wagub pun menekankan, kewaspadaan harus terus dijaga dengan mempertahankan kerja keras yang selama ini telah dilakukan dalam menjaga stabilitas inflasi kedepan. Terutama di tengah masih tingginya harga beras dan peningkatan permintaan akan konsumsi beras.
“Saya mengingatkan kepada kita semua, bahwa upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan pengendalian inflasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi akan menjadi keniscayaan tanpa adanya sinergi dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, marilah kita terus menggelorakan semangat sinergi dan kolaborasi dalam melaksanakan berbagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan pengendalian inflasi di daerah, agar kita dapat terlepas dari ancaman krisis, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi sebagai bentuk kontiribusi dalam membangun daerah Sulawesi Tengah tercinta,” ‘ujar Wagub.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Sulteng, Iskandar Nongtji mengungkapkan, Stabilisasi pasokan dan harga pangan merupakan prioritas yang terus digencarkan lewat berbagai strategi kegiatan, salah satunya gerakan pangan murah.
Menurutnya, Dinas Pangan Sulteng menggelar rapat koordinasi membahas stabilisasi pasokan dan harga pangan di Sulteng, yang menghadirkan organisasi perangkat daerah yang menangani ketahanan pangan.
Kata Iskandar, melalui rapat itu, perangkat daerah yang menangani pangan, akan membahas mengenai kondisi ketersediaan pasokan dan harga pangan, serta kendala dan tantangan yang dihadapi, dan strategi yang harus ditempuh dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan.
“Ini sangat penting dan strategis, karena stabilisasi pasokan dan harga pangan membutuhkan sinergi dan komitmen bersama, yang berdampak pada upaya pengendalian inflasi daerah,” katanya.
Hadir dalam rapat tersebut, Kepala Biro ESDM Organisasi dan Hukum Badan Pangan Nasional RI DR.Anas, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dr. Farid Rifai S.Sos, M.Si, Plh. Dinas Perindag Provinsi Drs. Dahri Saleh M.Si, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulteng, Perwakilan Bulog, serta Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Kota se-Sulteng, para perwakilan, serta para pelaku usaha pangan. (BR)