JAKARTA – Ribuan masa aksi yang tergabung dalam dua front besar, Protes Rakyat Indoensia dan Ulimatum Rakyat, melakukan aksi di depan Gedung DPR RI Jakarta Selatan, Selasa 28 Februari 2023.
Aksi ini adalah protes terhadap Perpu Cipta Kerja yang di keluarkan oleh Persiden RI, pada 30 Desember 2022 lalu.
Aksi ini berlangsung mulai dari Pukul 10.00 WIB hingga 18.00. WIB. Salah satu organisasi yang ikut hadir dalam aksi tersebut adalah organisasi mahasiswa progresif Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) yang dihadiri lansung oleh beberapa eksekutif wilayah dari berbagai daerah, termasuk Aceh, Sulteng, Maluku Utara, DKI, Lampung, Siantar, dan Sulawesi Utara, di bawah kepemimpinan Ketua Umum, Syamsudin Saman dan Sekjen Abu bakar.
Pada kesempatan itu, Kordinator LMND Sulteng, Wildan Adytia warman memberikan pandangan terkait Perpu Cipta Kerja. Menurutnya, bahwa kebijakan pemerintah mengeluarakan Perpu Nomor 2 tahun 2022 adalah kebijakan yang tidak memihak pada masyarakat. Selain dalam prosesnya yang terkesan dipaksakan Perpu Pengganti Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa. Sedang alasan persiden mengeluarkan Perpu adalah taktis untuk memulihkan ekonomi indonesia pasca situasi Covid 19 dan berbanding terbalik dengan pernyataanya yang mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia masih relatif baik.
Tidak hanya itu, Perpu Cipta Kerja juga merupakan bentuk pembangkangan terhadap Mahkamah Konstitusi (MK ).
Menurutnya, bahwa Perpu ini hanya akan menjadi sebuah karpet merah untuk memuluskan jalan masuknya investasi, perusahaan-perusahaan eksploitatif akan leluasa mengeruk serta mengelola sumberdaya alam, dan negara hanya akan mendapatkan pajak dari hasil ekpolitasi sumberdaya alamnya.
Aktifis Sulteng ini juga beranggapan bahwa dengan di keluarakanya Perpu Cipta Kerja akan menambah daftar baru konflik agraria, perampasan tanah oleh perusahaan sudah masif terjadi, bahkan sebelum adanya Perpu Cipta Kerja.
Tidak hanya itu, dalam sektor pendidikan juga akan ikut terimbas. Pendidikan akan di komersialisasi dengan konsekuensi secara langsung dan konsisten yaitu naiknya biaya pendidikan, dengan semangat tipu-tipu cipta kerja, melalui pendidikan yang di sesuaikan jutaan angkatan muda semakin dijadikan tenaga kerja murah investasi, merubah semangat pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang humanis. Menjadi pendidikan yang semata-mata untuk korporasi.
“Maka dari itu kami Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi menolak keras Perpu Cipta Kerja dan menuntut untuk segera cabut tutup mahasiswa STIE Kabupaten buol itu,” tegas Wildan Adytia warman. (BR)