INFOSULTENG.ID, Palu – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Yudiawati Windarrusliana, mengklarifikasi terkait adanya pemberitaan media daring yang menyebut adanya kelemahan sistem pendaftaran online Program Berani Cerdas.
Klarifikasi ini disampaikan setelah muncul keluhan dari orang tua calon siswa asal Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, yang mengalami kendala saat mendaftar secara online ke dua sekolah, yaitu SMAN 1 Bahodopi dan SMAN 5 Palu.
Menurut Yudiawati, proses penerimaan siswa baru (SPMB) tahun 2025 sebenarnya telah berjalan sesuai prosedur. Sistem hanya memperbolehkan setiap calon siswa mendaftar ke satu sekolah negeri secara online. Jika ingin mendaftar ke sekolah lain, pendaftaran sebelumnya harus dibatalkan melalui mekanisme resmi.
“Dalam kasus ini, calon siswa sudah mendaftar di SMAN 1 Bahodopi, namun kemudian mencoba mendaftar ke SMAN 5 Palu tanpa terlebih dahulu membatalkan pendaftaran sebelumnya. Akibatnya, sistem tetap mencatat siswa di SMAN 1 Bahodopi, sehingga pendaftaran di SMAN 5 Palu otomatis tertolak,” jelas Yudiawati, Sabtu (15/6).
Terkait persoalan domisili, ia menegaskan bahwa sesuai petunjuk teknis, calon siswa wajib berdomisili minimal satu tahun di wilayah sekolah yang dituju.
Bukti domisili harus sah secara administratif, berupa KTP atau surat keterangan resmi. Dalam kasus ini, terjadi miskomunikasi terkait pemenuhan syarat domisili dari pihak orang tua.
Yudiawati juga menjelaskan, bagi siswa yang terkendala saat pendaftaran online, masih tersedia jalur SPMB Lite berbasis offline, khusus untuk sekolah dengan kuota tersisa. Dengan demikian, semua calon siswa tetap memiliki kesempatan untuk bersekolah.
Menanggapi keluhan tentang layanan kontak Program Berani Cerdas yang tidak merespons, Yudiawati menyampaikan bahwa pihak keluarga menghubungi nomor layanan Program Beasiswa Kuliah Berani Cerdas, bukan layanan teknis pendaftaran siswa baru.
“Wajar jika mereka tidak mendapatkan jawaban yang sesuai karena memang bukan bagiannya,” ujarnya.
Yudiawati menegaskan komitmen Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah untuk terus mengevaluasi dan menyempurnakan sistem pendaftaran, baik secara online maupun offline.
“Kami terbuka menerima masukan dari masyarakat dan akan terus berupaya agar sistem penerimaan peserta didik baru di Sulawesi Tengah semakin ramah, inklusif, informatif, dan akuntabel,” tutupnya.*