INFOSULTENG.ID, Parigi Moutong – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi satu orang korban selamat dalam kecelakaan tunggal yang terjadi di Desa Toboli, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng)

Sebuah minibus dilaporkan terjun ke jurang sedalam sekitar 200 meter di kawasan Kebun Kopi, KM 8 arah Kota Palu, pada Selasa pagi, 24 Juni 2025.

Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 06.30 WITA. Minibus yang melaju dari arah utara menuju Kota Palu diduga hilang kendali saat melintasi jalur menurun dan curam, hingga akhirnya tergelincir dan masuk ke dalam jurang.

Informasi awal diterima oleh Pos SAR Parigi melalui laporan anggota Polres Parigi, Imran, pada pukul 07.37 WITA. Tim rescue segera diberangkatkan menuju lokasi kejadian pukul 07.50 WITA dan tiba sekitar pukul 08.30 WITA.

Proses evakuasi dilakukan dalam medan yang terjal dan penuh tantangan. Dengan menggunakan metode vertical rescue dan peralatan lifting manual, tim berhasil mengangkat korban dari kedalaman sekitar 110 meter.

Korban diketahui bernama Kasmad Larasa (42), warga Tawaeli, dalam kondisi sadar meskipun mengalami patah tulang pada kaki kiri.

Korban langsung dibawa ke RS Anutaloko Parigi untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Operasi SAR dinyatakan selesai pada pukul 10.00 WITA.

Unsur yang terlibat dalam operasi ini meliputi Pos SAR Parigi, TNI AD, Polres Parigi, BPBD Parigi Moutong, TAGANA Kabupaten Parigi Moutong, serta partisipasi dari masyarakat setempat. Peralatan yang digunakan mencakup tandu, tali, dan sistem vertical rescue manual.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu melalui Humas, Fatmawati, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi tim SAR yang solid.

“Korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan saat ini telah berada di rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut,” ujarnya.

Pihak berwenang mengimbau pengguna jalan untuk selalu waspada, terutama saat melintasi jalur rawan seperti di kawasan perbukitan Toboli. Pemeriksaan kendaraan secara rutin dan kehati-hatian saat berkendara sangat dianjurkan untuk mencegah kejadian serupa.*