INFOSULTENG.ID, Palu – Hujan deras yang mengguyur Kota Palu pada Jumat (25/4) menyebabkan tiga wilayah di kota tersebut dilanda banjir.

Banjir terjadi sekitar pukul 15:30 WITA di Kelurahan Kabonena, Kelurahan Silae, dan Kelurahan Tondo, dengan dampak signifikan terhadap warga dan sejumlah fasilitas umum.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), sebanyak 64 kepala keluarga (KK) atau 239 jiwa terdampak, termasuk 10 lansia dan 11 balita. Sementara itu, data di Hunian Sementara (Huntara) Buvu Kulu masih dalam proses pendataan.

Meski tidak ada korban jiwa maupun pengungsian, warga melaporkan kebutuhan mendesak berupa alat berat, mesin alkon untuk pembersihan, serta perlengkapan keluarga dan anak-anak.

BPBD telah melakukan assessment dan berkoordinasi dengan warga setempat. Hingga Sabtu siang, air dilaporkan telah surut dan warga mulai membersihkan rumah masing-masing.

Sementara itu, di Kelurahan Silae terjadi banjir bandang yang mengakibatkan 2 rumah rusak berat, 122 jiwa dan 3 unit sekolah terdampak.

Di lokasi berbeda, banjir di Kelurahan Tondo menyebabkan meluapnya saluran drainase sehingga air menggenangi sejumlah fasilitas penting, termasuk Rumah Sakit Undata Palu, ruas Jalan Soekarno Hatta, dan SMAN Model Terpadu Madani.

Di sekolah tersebut, dinding pos keamanan roboh dan mushola sekolah dalam kondisi terancam runtuh. Sementara itu, pasokan listrik terputus akibat pohon tumbang.

Meski tak ada laporan korban jiwa maupun pengungsian, BPBD mencatat kebutuhan mendesak berupa alat pembersih lumpur untuk percepatan pemulihan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andy Sembiring, mengungkapkan bahwa Gubernur Sulteng Anwar Hafid telah menginstruksikan untuk mengirim 1 ekskavator di lokasi banjir Kelurahan Kabonena.

“Atas instruksi bapak Gubernur, kami sementara menyiapkan 1 alat berat jenis ekskavator untuk sewaktu-waktu ketika dibutuhkan bisa segera digerakkan guna penanggulangan bencana di lokasi terdampak,” ujar Andi Sembiring. RIL