INFOSULTENG.ID, Palu – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Rabu malam (2/4).
Kunjungan ini jadi ajang strategis untuk memperkuat perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Gubernur Anwar Hafid menyoroti realitas banyaknya lulusan SMA/SMK di Sulteng yang memilih langsung bekerja, termasuk ke luar negeri, demi membantu perekonomian keluarga.
Namun, di balik motivasi mulia itu, terdapat tantangan besar seperti minimnya keterampilan, risiko eksploitasi, serta kesenjangan peluang kerja bagi lulusan baru yang belum berpengalaman.
Untuk mengatasi hal tersebut, Gubernur Anwar Hafid mengungkapkan rencana kerja sama dengan kementerian teknis, termasuk P2MI, agar pekerja migran asal Sulteng mendapat prioritas penempatan di negara tujuan yang prospektif.
Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) terakreditasi di setiap kabupaten/kota guna menyiapkan tenaga kerja unggul dengan sertifikasi kompetensi yang diakui.
Gubernur juga menyinggung program beasiswa BERANI Cerdas, yang bertujuan membantu lulusan SMA/SMK yang ingin melanjutkan kuliah tetapi terkendala biaya.
“Kami berharap dukungan Pak Menteri sebagai perwakilan Sulawesi Tengah di pusat,” ujarnya penuh optimisme.
Menanggapi aspirasi Gubernur, Menteri Abdul Kadir Karding menyatakan dukungan penuh dan siap mendorong kerja sama dengan kementerian terkait.
Dia juga menekankan pentingnya penguasaan bahasa Inggris sebagai syarat utama agar pekerja migran dari Sulteng dapat bersaing dan diterima di negara tujuan.
Sementara itu, Menteri P2MI turut memaparkan program strategis kementerian dalam meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan PMI, seperti layanan help desk bagi pekerja migran serta program PMI Purna Berdaya yang bertujuan memberdayakan para pekerja migran setelah kembali ke tanah air.
“Sebagai putra daerah, ini adalah panggilan kami untuk berkontribusi bagi tanah kelahiran,” tutupnya. RIL