PALU — Ketua Masyarakat Pertambangan Indonesia (MPI) Kabupaten Morowali, Irman, menegaskan komitmennya untuk memperbaiki tata kelola pertambangan di wilayah Morowali Raya. Komitmen itu disampaikan usai dirinya resmi menerima mandat kepemimpinan dari Ketua MPI Sulawesi Tengah, Rifky Zainudin, Rabu (15/10/2025).

Menurut Irman, langkah awal yang akan dilakukan MPI Morowali adalah memperkuat jaringan keanggotaan dan membangun sinergi antaranggota melalui berbagai kegiatan organisasi. “Setelah mandat saya terima, kita perkuat dulu jaringan dan kegiatan, sebagaimana instruksi dari MPI,” ujarnya.

Irman menilai, keberadaan MPI di tingkat daerah diharapkan dapat menjadi wadah pengawasan dan advokasi untuk memastikan praktik pertambangan berjalan sesuai ketentuan hukum. “Harapan saya, setelah hadirnya MPI, pengelolaan pertambangan bisa lebih baik dari hari ini. Kami ingin ikut mengawal investasi-investasi pertambangan agar sesuai dengan aturan,” kata dia.

Ia mengungkapkan, tata kelola pertambangan di wilayah Morowali Raya saat ini masih belum sepenuhnya memenuhi standar operasional dan amanat undang-undang. “Yang kami lihat di lapangan, masih banyak kegiatan yang tidak berjalan sesuai SOP. Karena itu, kami dorong agar perusahaan tambang lebih patuh terhadap regulasi,” ujarnya.

Selain soal kepatuhan hukum, Irman menyoroti keluhan masyarakat terkait persoalan limbah tambang dan dampaknya terhadap lingkungan. Ia menyebut, isu lingkungan menjadi perhatian utama masyarakat di hampir seluruh wilayah tambang. “Yang paling banyak dikeluhkan masyarakat adalah soal limbah dari pertambangan. Hampir semuanya menghadapi persoalan yang sama,” ujarnya.

Melalui MPI, Irman berharap suara masyarakat dapat lebih terwadahi dan hasil pemantauan di lapangan bisa menjadi bahan advokasi ke tingkat nasional. “Kami berharap, dengan laporan dan dokumentasi yang kami buat, Ketua MPI di Jakarta dapat membantu menekan pihak-pihak yang tidak taat aturan,” katanya.***