PALU – Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah, Akris Fattah mengungkapkan total pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi korban bencana gempa bumi, likuifaksi dan tsunami Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) sebanyak 9.324 unit, Rabu 12 April 2024.

Huntap tersebut, kata dia, dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemrintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Non Govermental Organization (NGO). Pembangunan Huntap ini ditargetkan rampung hingga Desember 2024 mendatang.

“Jadi total Huntap Pasigala sebanyak 9.324 unit yang dibangun oleh Kementerian PUPR total sebanyak 5.559 yang terbangun di Kota Palu sebanyak 2.952 Unit, 1.238 unit di Sigi dan 1.369 unit di Donggala,” tuturnya.

Sementara itu, kata Akris, sebanyak 222 unit Huntap dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan 3.543 dibangun oleh NGO.

“Keterlambatan pembangunan Huntap tidak sepenuhnya kesalahan PUPR, tetapi ada persoalan tanah yang bersengkat yang menjadi salah satu faktor terlambatnya pembangunan Huntap,” tuturnya.

Disamping itu, Akris menekankan bahwa sampai saat ini pemerintah tidak mengambil alih tanah milik korban bencana yang berada di zona merah mencana. Tetapi, masyarakat masih bisa memanfaatkan untuk kepentingan ekonomi seperti membangun usaha kios dan sebagainya.

“Untuk itu, kedepannya kita akan tetap memasan papa informasi diwilayah zona merah. Sehingga, jika masyarakat kedepannya tetap ngotot untuk membuat hunian permanen diwilayah tersebut, maka jika terjadi bencana resiko ditanggung sendiri dan jangan menuntut,” tegasnya.ADK