Palu – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menerima kunjungan tim benchmarking Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulteng, Kamis, 27 November 2025.
Kunjungan ini menjadi ajang berbagi pengalaman terkait keberhasilan Sulteng dalam mengelola proyek pembangunan infrastruktur melalui skema tahun jamak (multi years), sebagaimana direkomendasikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Rombongan Pemprov Sulsel dipimpin Inspektur Inspektorat Marwan Mansyur, SH., MH, dan diterima langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sulteng, Dr. Fahrudin Yambas, M.Si, bersama jajaran pimpinan perangkat daerah.
Turut hadir sejumlah kepala dinas strategis seperti Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Dr. Ir. Faidul Keteng, Kepala Dinas Cipta Karya dan SDA Dr. Andi Ruly Djanggola, serta Kepala Biro PBJ Muchsin Pakaya.
Asisten Fahrudin mengapresiasi inisiatif Pemprov Sulsel memperkuat komunikasi antardaerah. Dia menekankan bahwa pertukaran informasi semacam ini penting untuk memastikan pelaksanaan proyek multi years berjalan lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi hasil.
Sulteng sendiri menjadi salah satu daerah yang direkomendasikan KPK sebagai lokus pembelajaran karena telah menuntaskan sejumlah proyek strategis melalui skema multi years. Salah satu proyek yang menjadi perhatian utama adalah Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairat di Jl. W.R. Supratman, Palu, masjid yang sebelumnya dikenal sebagai Masjid Agung Darussalam sebelum hancur akibat gempa 7,7 SR pada 2018.
Fahrudin menjelaskan bahwa pembangunan masjid ini melalui proses panjang, mulai dari sayembara desain pada 2020, penyusunan DED pada 2021, hingga pekerjaan konstruksi yang berlangsung pada 2023–2025.
Proyek tersebut juga melibatkan dukungan lintas instansi, termasuk Kejaksaan Tinggi, Polda Sulteng, hingga akademisi Universitas Tadulako.
Saat ini, Masjid Raya Baitul Khairat telah mampu menampung sekitar 10.000 jamaah 8.000 untuk laki-laki dan 2.000 untuk perempuan.
“Sholat Jumat perdana akan digelar besok (28 November 2025), diikuti tabligh akbar dan peresmian masjid raya pada 4 Desember 2025,” ungkapnya.
Sementara itu, Inspektur Inspektorat Sulsel Marwan Mansyur menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Pemprov Sulteng dalam berbagi pengalaman.
Dia mengungkapkan bahwa Sulawesi Selatan juga sedang mempersiapkan paket pekerjaan multi years dengan pagu mencapai Rp 3,7 triliun, mencakup pembangunan jalan, irigasi, dan rumah sakit regional.
“Kami mendapat arahan dari KPK untuk mempelajari pelaksanaan proyek multi years di Sulteng sebagai referensi dalam penyusunan program kami,” ujarnya.
Marwan berharap koordinasi antarkedua pemerintah provinsi dapat berlanjut demi memperkuat praktik terbaik dalam perencanaan, penganggaran, hingga pengawasan proyek infrastruktur di Sulsel.
Kunjungan benchmarking ditutup dengan sesi pemaparan teknis dan diskusi mendalam mengenai manajemen risiko, administrasi, mekanisme pengadaan, serta pola koordinasi antarinstansi dalam pelaksanaan proyek strategis tahun jamak. RIL