INFOSULTENG.ID, Jakarta – Memperingati Hari Lahir Pancasila, PT Jasa Raharja menegaskan komitmennya untuk terus menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pijakan utama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan Plt. Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rubi Handojo, sebagai respons atas seruan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya mengimplementasikan Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam upacara yang digelar di Gedung Pancasila, Jakarta, Presiden Prabowo mengingatkan seluruh pejabat dan institusi negara untuk tidak sekadar menjadikan Pancasila sebagai slogan kosong.

“Jangan Pancasila menjadi mantra, jangan Pancasila jadi slogan. Kekayaan bangsa Indonesia besar, kekayaan bangsa Indonesia harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” tegas Presiden Prabowo dalam pidato kenegaraannya.

Menjawab seruan itu, Rubi menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila sudah lama menjadi napas di setiap pelayanan Jasa Raharja.

“Pancasila bukan sekadar semboyan. Ia adalah kekuatan yang menghidupkan semangat kami dalam bekerja dari sila pertama tentang Ketuhanan yang menuntun kami untuk selalu jujur, hingga sila kelima yang membimbing kami menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat,” ujar Rubi.

Sebagai BUMN yang mengemban fungsi sosial, Jasa Raharja terus berbenah dengan memperkuat tata kelola perusahaan yang bersih dan akuntabel, termasuk melalui digitalisasi layanan santunan agar masyarakat bisa menerima manfaat lebih cepat dan transparan, tanpa perantara maupun pungutan liar.

Tak hanya itu, Jasa Raharja juga aktif mengedukasi masyarakat tentang keselamatan berlalu lintas serta menginisiasi program pencegahan kecelakaan hingga ke pelosok desa, menggandeng berbagai pihak seperti Polri, Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, rumah sakit, dan stakeholder lainnya.

“Kepercayaan rakyat adalah amanah, bukan hak istimewa. Kami percaya bahwa kehadiran negara dalam bentuk pelayanan yang cepat, empatik, dan tanpa diskriminasi adalah wujud nyata dari keadilan sosial. Inilah bentuk kesetiaan kami kepada nilai-nilai Pancasila,” tambah Rubi.

Menghadapi tantangan global dan domestik seperti korupsi, ketimpangan sosial, serta manipulasi kekuasaan, Jasa Raharja memandang bahwa kekuatan bangsa bergantung pada kemampuan institusi untuk kembali ke jati diri bangsa.*