PALU– Kasus dugaan penganiayaan melibatkan keluarga pemilik showroom mobil ternama di Kota Palu kini tengah ditangani Polres Kota Palu. Seorang pria bernama Valdy Thensy (48) resmi melaporkan Mentie, orang tua dari Mery, pemilik Showroom Mobil Jam Kota, atas dugaan penganiayaan yang terjadi di Jalan Lagarutu, Kelurahan Talise Valangguni, Kecamatan Mantikulore, Rabu (15/10).
Laporan dengan nomor STTLP/1406/X/2025/SPKT/Polres Kota Palu/Polda Sulteng diterima langsung oleh Aipda Amiruddin A, Kanit B SPKT Polres Palu. Dalam laporan tersebut, Valdy mengaku dipukul oleh terlapor hingga mengalami memar di bagian wajah.
“Pemukulan dilakukan menggunakan tangan kanan dan mengenai wajah bagian mata kanan,” demikian tertulis dalam laporan polisi.
Valdy yang merupakan mantan menantu dari terlapor mengungkapkan, keributan itu dipicu oleh persoalan rumah yang dibangun di atas tanah milik Mentie. “Sebelum perceraian, rumah itu saya bangun di atas tanah mertua. Tapi saya yang mengurus semua proses jual beli lahannya,” ujar Valdy.
Menurutnya, awalnya tanah yang hendak dibeli hanya seluas 800 meter persegi. Namun, karena negosiasi yang ia lakukan dengan pemilik lokasi, luas tanah akhirnya menjadi kurang lebih1.200 meter persegi. “Harusnya 400 meter persegi jadi hak saya sebagai fee, tapi karena menghargai mertua, sertifikatnya disatukan,” ungkapnya.
Setelah bercerai dari Siana (Kaka Mery), Valdy masih menempati rumah tersebut. Situasi mulai memanas ketika Valdy menikah lagi dan membawa istri barunya ke rumah itu. Diduga hal tersebut memicu kemarahan Mentie hingga terjadi aksi penganiayaan.
Setelah bercerai dari Siana (Kaka Mery), Valdy masih menempati rumah tersebut. Bahkan Mentie menyuruh Valdy menyelesaikan bangunan rumah dan dijanjikan rumah tersebut untuk anak-anak, setelah rumah selesai Mentie mau menguasai rumah yang sdh diselesaikan oleh Valdy. Situasi inilah yang memicu keributan ini, diduga hal tersebut memicu kemarahan Mentie hingga terjadi aksi penganiayaan.
Valdy juga menuding, terlapor kerap bersikap arogan lantaran merasa memiliki pengaruh karena anaknya kini dikenal sukses dan memiliki hubungan dengan sejumlah aparat penegak hukum. “Beliau seperti mengandalkan posisi anaknya yang dianggap punya banyak kenalan di APH,” kata Valdy.
Kasus ini kini sedang dalam proses penyelidikan di Polres Kota Palu. Pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penanganan laporan tersebut.ADK