DONGGALA – Penurunan nilai APBD 2026 mendorong Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Donggala menyiapkan langkah kerja yang lebih terukur untuk menjaga stabilitas pendapatan daerah. Optimalisasi dari seluruh sektor pajak menjadi fokus utama.
Kepala Bapenda Donggala, Mohammad Hafid, mengatakan bahwa kondisi fiskal yang menurun menuntut upaya penguatan dari sisi penerimaan. “APBD turun, jadi kami harus bekerja lebih keras. Semua sektor akan kami optimalkan,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).
Hafid menjelaskan, sejumlah pajak potensial akan menjadi sasaran penguatan, termasuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak air tanah, serta berbagai sumber pendapatan berskala kecil namun stabil. Di antaranya usaha galon isi ulang, tempat pencucian kendaraan, hingga sektor jasa lain yang berkontribusi secara rutin.
Menurut dia, diversifikasi sumber pendapatan diperlukan agar ketergantungan pada beberapa pos besar dapat dikurangi. Pendekatan ini juga dilakukan untuk memastikan penerimaan tetap terjaga di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. “Kami ingin memastikan bahwa setiap potensi dapat tergarap dengan baik, tanpa membebani masyarakat,” kata Hafid.
Bapenda juga tengah melakukan evaluasi rutin terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk mempercepat pendataan objek pajak.
Dengan tekanan fiskal yang semakin besar, Bapenda menegaskan perlunya kerja kolaboratif agar pendapatan daerah tetap stabil dan program pembangunan dapat berjalan sesuai rencana.ADK